Selasa, 21 September 2010

When I’m Fallin’ in Love..


love..love..love.

Bicara tentang cinta, ada satu fenomena yang menarik dan perlu mendapat perhatian dari kita semua. Sepertinya sebagian besar dari kita selalu merasa ”gatal” bahwa jika cinta tak diekspresikan dengan aktifitas mencintai,, akan berakhir dengan kegelisahan. Itu sebabnya, jangan heran jika akhirnya banyak yang kabur dalam memeknai cinta. Banyak yang gelap mata, dan tidak sedikit yang miskin ilmu. Dikiranya mengekspresikan cinta, ternyata malah menggeber nafsu. Padahal, cinta tak sama dengan aktivitas mencintai.
Pada usia remaja, rasa ketertarikan pada lawan jenis sedang hangat hangatnay. Virus merah jambu pun mulai menjangkiti. Dampaknya sudah bisa kita lihat dengan mata kepala dan mata kaki sendiri. Pacaran yang diawali PDKT, kencan, dan bikin komitmen makin populer di kalangan remaja. Seolah ada aturan tak tertulis yang mengharuskan remaja punya pacar. Katanya, pacaran bisa memupuk kedewasaan dalam emosi dan kepribadian. Apa iya??

Seharusnya cinta tetap bisa tumbuh dan terpelihara meskipun tak diekspresikan dengan aktivitas mencintai. Itu sebabnya pula, cinta tetap ada meskipun tanpa diwujudkan dengan pacaran. Karena cinta memang beda dengan pacaran. Buktinya, banyak orang jatuh cinta, dan nggak sedikit yang memendamnya. Mereka cukup merasakan cinta di dalam hatinya. Entah karena tak kuasa mengatakan kepada orang yang dicintainya, atau memang sengaja ingin memelihara dan merawatnya sampai pada suatu saat kuncup itu menjadi mekar dan berbunga di dalam hatinya.
Dua alasan tersebut tak perlu dipertentangkan. Karena yang terpenting adalah cinta yang tidak diekspresikan dalam aktivitas saling mecintai pun, tetap akan tumbuh di dalam hati. Kenyataan ini pula yang mengukuhkan bahwa cinta tidak selalu sama, dan tak sebangun dengan aktivitas mencintai. Jelas, ini mematahkan mitos selama ini yang meyakini bahwa jika jatuh cinta harus diwujudkan dengan aktivitas mencintai, yang biasa dikenal dengan pacaran.

Ingat pesan Allah dan RasulNya. JANGAN MENGKLAIM KEBENARAN DENGAN UKURANMU SENDIRI...bahaya...
Kamu bisa saja memberikan alasan bahwa pacaran itu menyenangkan..Itu hak kamu. Akan tetapi, jangan salah bahwa jika kebenaran diserahkan kepada semua orang, bisa bahaya. Itu sebabnya musti ada patokan. Apalagi kalau bukan aturan Allah, ” Dan janganlah kamu mendekati zina, karena sesungguhnya zina adalah perbuatan tercela dan jalan yang buruk.” (Q.S. Al –Isra 17:32)

Remaja memang suatu masa saat seseoranf mulai memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis. Ketertarikan itulah yang selanjutnay berwujud menjadi rasa suka dan akhirnya ingin menjalin hubungan istimewa. Agar kamu tidak terjebak dalam tipu daya cinta, kamu musti bisa membedakan antara cinta sejati dan kebutuhan jasmani. Islam sudah mengatur agar rasa itu tidak kebablasan, di antaranya larangan untuk berkhalwad alias berdua-duaan dengan lawan jenis. Islam juga memerintahkan kepada kita untuk saling menjaga pandangan, serta kewajiban Muslimah untuk menurut aurat secara sempurna.
Nah!!buat kamu-kamu yang udah nggak tahan menahan nafsu dan takut terjerumus dalam perzinahan, segeralah menikah.Menikah??Ya, mengapa tidak??Kalau dirasa kanu belum mempunyai kemampuan untuk menikah, maka isilah hari-harimu dengan belajar, terutama memperdalam ilmu agama.

0 komentar:

Posting Komentar

nyam..nyam..