Senin, 04 Oktober 2010

Pengakuan Barat Terhadap Ilmuwan Muslim

 Dalam buku ilmuwan muslim tulisan Budi Yuwono, dikutip pengakuan angka nol oleh H.G Wells seorang sarjana ahli sejarah Inggris melalui bukunya Short History of The World.

" Rintisan dari Aristoteles dan museum Iskandariyah yang sempat terhenti dan terabaikan, kini mulai memperlihatkan hasilnya.  Kemajuan-kemajuan yang sangat besar berlangsung dalam bidang matematika, kedokteran, dan fisika.  Angka romawi yang kaku itu telah tersingkirkan angka Arab yang kita gunakan sekarang.  Dan tanda nol(zero) telah digunakan untuk
pertama kalinya, bahkan nama Algebra itupun berasal dari bahasa Arab.

Demikian juga kata kimia ( chemistry).  Nama-nama bintang misalnya Algol, aldebaran, dan Bootes menunjukkan penaklukan Arab terhadap angkasa.  Filsafat mereka ditakdirkan menghidupkan filsafat zaman pertengahan di Perancis dan Italia, dan di seluruh dunia Kristen."

Mesti singkat pengakuan tersebut mengukuhkan peran serta ilmuwan muslim dalam meletakkan peradaban manusia.  Diantaranya ilmu matematika yang diawali oleh Khawarizmi.

 Sebagai bukti pengaruh penemuan notasi nol oleh khawarizmi tak perlu jauh menengok ke belakang.  Masih ingatkanh kita wabah Y2K menjelang tahun 2000. Terjadi kehebohan besar di dunia mengantisipasi berubahnya angka tahun 1999 menjadi 2000.  Walau Y2K akhirnya tidak terbukti, pada saat itu menimbulkan dampak yang luas dari perniagaan hingga tekhnologi akibat adanya tiga "0" dalam perubahan tahun.

Melihat sepak terjang ilmuwan muslim pada masa sebelumnya.  Generasi muslim sekarang tak perlu minder dengan kemajuan yang dicapai pihak barat.  Toh generasi sebelumnya telah meletakkan dasar-dasarnya.  Tinggal bagaimana kita sekarang melanjutkannya..Itulah yang menjadi tantangan bagi umat muslim sekarang..

0 komentar:

Posting Komentar

nyam..nyam..